Minggu, 20 Februari 2011

Uluran Tangan

Suatu ketika di negeri antah berantah, terdapat suatu daerah yang banyak sekali bencana alam yang menimpa. Hal ini membuat meledaknya jumlah deretan nama anak yatim, orang-orang trauma dan putus asa, manula yang tidak tahu harus mengadu kemana tentang nasib mereka dan masih banyak jenisnya. Kesemua dari mereka adalah orang yang kesusahan.
Perdana menteri sering berkunjung ke daerah tersebut, sambil membawa bantuan yang cukup meringankan beban keseharian rakyatnya. Pada suatu ketika, oleh perdana menteri anak-anak yatim dikumpulkan kemudian dipindahkan ke daerah yang lebih tenang dan kehidupan warganya dalam keadaan yang maju dan termasuk dalam ekonomi kuat.

Disana anak-anak tersebut dibuatkan sebuah rumah kasih sayang, sejenis rumah anak yatim. Kalangan pengusaha, wirausahawan, pejabat, dan orang-orang terpandang dipanggil. Oleh perdana menteri diumumkan bahwa disinilah tempat anak-anak terlantar dan kesusahan yang sangat butuh uluran tangan. Oleh karenanya mereka dimintakan bantuan. Secara berkala mereka dimintai bantuan untuk menghidupi anak-anak tersebut.
Tiga bulan kemudian perdana menteri menugaskan orang kepercayaannya untuk mengunjungi rumah kasih sayang tersebut.  Satu hari penuh utusan tersebut bersama anak-anak. Apa yang terlihat sungguh memilukan. Anak-anak kekurangan makanan. Bantuan yang diterima tidak sebanding dengan jumlah mereka. Sehingga sebagian anak rela berpanas-panasan untuk jualan koran, membantu angkat belanjaan, ataupun menengadahkan tangan di kaca-kaca mobil yang mengkilap.
Kemudian hal itu diceritakan kepada Perdana Menteri. Dengan buliran air mata Perdana Menteri mendengarkan cerita utusannya dengan seksama.
Hari berikutnya, seluruh anak yatim, dibawa ke ibu kota. Dan seluruh biaya kehidupan mereka ditanggung oleh perdana menteri. Entah kebetulan atau tidak, beberapa bulan kemudian, daerah bekas anak-anak tersebut tinggal, terkena musibah dan bencana yang dahsyat.
Sahabat resensi.net, kira-kira maknanya apa ya??  Silahkan komentar di bawah ini.
======================
Kepada sahabat yang senang mengcopy paste artikel yang ada di Resensi.net, diharapkan mencantumkan sumbernya. Dalam kehidupan ini, ada etika, ada sopan santun dan ada tata kramanya. Dan etika copy paste adalah mencantumkan sumbernya.
Jika sahabat menyukai kehidupan yang tidak ada etika, maka itu adalah kehidupan yang liar. Yakinlah, itulah nanti kehidupan liarlah yang akan menemani sahabat.  Maaf, ini bukan doa saya. Tapi ini merupakan akibat dari suatu sebab.
Dalam Alquran disebutkan “Dan musibah apa pun yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)

Sabtu, 19 Februari 2011

Hal Kecil Dengan Cinta

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love



~Mother Teresa

Minggu, 13 Februari 2011

Belajar Dari Primagama


*Primagama In Memory..
-MIS (Musyawarah Instruktur Smart)-

Yg Telah Berakhir Barusan di PPPTK Matematika Jalan Kaliurang , Tlah Mninggalkan Byk Knangan. 2hari serasa Mdpatkan Pmbelajaran Yg Brharga Ttg Arti Sbuah Karya, Kata Dan Karsa.

...Kata Bpk.Drs.Supriyadi (Manager Pendidikan Se Indonesia), Primagama bsar Krn Kebersamaan,,
Dlm Ksempatan Yg Lain,Diskursus yg d hasilkan adl.Bhwa Kunci Sukses Brsama adl.Kbersamaan,Profesionalitas & Kpercayaan

I Hope..

Primagama, sebuah pembelajaran kedewasaan ku

Sabtu, 12 Februari 2011

Puisi Orang gagal

Aku takut orang lain akan menghina diriku, jika aku menjadi diri sendiri.
Aku takut orang lain akan mentertawakanku, jika aku berani tampil beda.
Aku takut orang lain akan menganggapku gila, jika aku berani mencoba hal-hal baru.
Aku takut orang lain akan mengucilkanku, jika aku tidak sesuai dengan pandangan mereka.
Aku takut orang lain akan mengejekku, jika aku gunakan caraku sendiri.
Aku takut orang lain akan menganggapku orang aneh, jika aku melakukan sesuatu yang berbeda dari cara orang kebanyakan.

Aku takut..
Aku takut…
Aku takut….
Aku takut dunia akan melemparkanku ke jurang kesepian jika aku berusaha untuk menjadi apa adanya diriku…..
Aku sangat takut…..

Makanya lebih baik aku menjadi seperti orang kebanyakan yang hanya mengharapkan upah standar dan hidup gak neko-neko.
Gak perlu ngambil resiko untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Gak perlu repot-repot punya impian karena impian itu hanya untuk orang yang tidak waras.
Gak perlu susah menjalani kerasnya perjuangan mewujudkan mimpi.
Gak perlu kelaparan makan sehari sekali demi ngumpulin modal.
Gak perlu ngrasain pahitnya dihina karena punya impian tinggi yang orang lain gak bakalan ngerti.
Gak perlu kurang tidur lembur tiap hari demi cita-cita yang tinggi.
Gak perlu ini, gak perlu itu….

Simple aja lah, nikmati kehidupan standar, penghasilan standar, nasib standar…..
Siapa tau besok pasang togel bisa meledak dapat milyaran.
Siapa tau………
Mendingan nonton sinetron sambil tiduran, nikmat………..

Read more: http://www.resensi.net/puisi-orang-gagal/2010/09/#ixzz1DlJ9uYBf