Tampilkan postingan dengan label Jokowi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jokowi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Mei 2014

Wartawan Metro TV Nyabu

Islamedia.co - Dua dari tiga orang tim liputan Metro TV diamankan petugas patroli jalan raya (PJR) Bitung setelah kedapatan nyabu di dalam mobil


liputan berlogo Metro TV di samping pintu tol Karawaci, Kabupaten Tangerang, Jumat (23/5/2014) malam. Satu orang awak liputan lainnya berhasil kabur saat disergap.

Dua orang tim liputan Metro TV yang berhasil diamankan masing-masing, CG (57) warga RT 06/19, Kelurahan Rawa Lumbu,

Kecamatan Rawa Lumbu; dan HR (43) warga Jalan Masjid Nur, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kepala Induk Korlantas PJR Bitung Kompol Bestari Harahap mengatakan, penangkapan itu berawal dari kecurigaan petugas

yang sedang patroli dan melihat mobil Metro TV yang sedang terparkir di samping gerbang tol Karawaci.

Anggota melihat ada satu unit kendaraan operasional Metro TV dengan nopol B-1664-BRH yang terpakir disamping gerbang tol.

Kemudian petugas kami mendekat dan melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

menurut Bestari, di dalam mobil berisi tiga orang. Mereka langsung kaget dan hendak melarikan diri. Petugas yang sudah siap langsung

menyergap dan mengamankan dua orang yaitu CH dan HR dan satu orang berhasil melarikan diri.

Kami sudah mendapatkan identitas pelaku yang melarikan diri dan akan kita lakukan pengejaran,” tambah Kompol Bestari Harahap.

Dari tangan kedua pelaku, petugas berhasil menemukan barang bukti berupa sabu, alat hisap (bong), uang, HP dan KTP.[matanews/im]
 
 
 

Kamis, 29 Mei 2014

Testimoni Masyarakat dan Pedagang Solo Tentang Jokowi

Penataan pedagang kaki lima (PKL) di Solo disebut-sebut keberhasilan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika masih menjadi Wali Kota. Namun ternyata Jokowi menjual kios-kios yang harusnya diberi secara cuma-cuma kepada PKL. 
Rio Hardoyo (58) warga Lawean Pajang, Solo, Jawa Tengah, mengatakan kalau yang digembor-gemborkan prestasi Jokowi memindahkan pedagang kaki lima (PKL) perlu ditanya kembali.
 
Ia menjelaskan, awalnya pemerintah setempat membangun kios di Pasar Klitian Notoharjo atau bekas silir Solo dua lantai untuk PKL sebanyak 1.700 kios dan digratiskan.
 
"Namun realitanya, hanya ada 700 kios untuk PKL sedangkan 1000 kios itu dijual kepada pengusaha bukan warga asli Solo. Silakan dicek pedagang di lantai dua pasar itu," katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa, (27/5/2014) malam.
 
Rio melanjutkan, pedagang yang mendapat kios gratis itu tidak ramai dengan pembeli yang berada di lantai dua. Sementara, pembeli kios juga mengeluh mahal, tetapi sepi pengunjung hingga akhirnya pada pindah.
 
"Nah income itu tidak tahu pendapatannya kemana, padahal pembelinya ada semua ke pribadi atau pemda. Wallahu'alam, tapi muncul ke permukaan Jokowi sukses memindahkan PKL," ujarnya.
 
Selain itu, Andrian Isnanto warga Desa Kistalan Banjarsari Solo, Jawa Tengah, mengaku kenal siapa Jokowi sebenarnya. Dari sisi negatif pun tahu bagaimana Jokowi, tetapi tidak etis disampaikan.
 
"Yang jelas, Jokowi sudah dua masa sumpah jabatan, pertama Wali Kota Solo namun loncat jadi gubernur. Kemudian, belum dua tahun jadi Gubernur DKI sudah mencalonkan sebagai presiden. Apakah masyarakat mau diinjak-injak begitu," ujarnya. (inilah.com/su)