Selasa, 04 Maret 2014

Dakwah Itu Menanam Sebelum Memanen

Dakwah itu Menanam Sebelum Memanen
By: Nandang BUrhanudin
****

Wawasan petani karbitan, selalu mengambil gampangnya. Tak peduli tanah punya orang. Ia main babat dan melakukan pembakaran lahan. Akibatnya, sangat fatal! Tanaman yang ada di tanah -yang bukan miliknya tadi- turut dilahap api. Api melahap tanpa ampun. Asap membumbung tinggi. Efeknya sangat dahsyat! Kawasan padat penduduk diserang badai asap. Akhirnya semua tidak bisa beraktivitas. Kalaupun keluar rumah harus belanja masker.

Petani karbitan ini biasanya petani yang baru mengikuti pelatihan cocok tanam organik. Dianggapnya kebiasaan petani si pemilik lahan sudah kuno. Tidak sehat lagi. Boros. Juga tidak sesuai dengan juklak dari penyuluh pertanian pusat. Prinsipnya, lahan harus diganti. Tanaman apapun yang di atasnya harus dimusnahkan. Padahal tak lama akan membuahkan hasil, dan pemilik lahan akan segera panen. Si petani karbitan tidak sadar diri, bahwa ia pun masih memakan nasi dari beras yang padinya ditanam dengan pupuk urea. Ayam yang dimakan masih ayam yang menggunakan pakan kimia. Bahkan rokok yang ia hisap adalah rokok yang diproduksi dari tembakau yang disemprot bahan kimia. Pokoknya, semua petani harus mengubah trdisi yang tidak sesuai dengan intruksi pusat. Ditanya dari siapa intruksi pusat itu? Ia tak bisa jawab. Apa kualifikasi sang instruktur pusat? Ia pun hanya mengatakan, tunggu saja kedatangannya! Seorang instruktur pertanian yang canggih. Ilmunya mendalam. Layak disebut saintis mutlak.

****

Sahabat, semangat yang tercerabut dari realita adalah semangat yang membumbung tinggi ke angkasa. Namun sangat membahayakan. Terlebih semangat yang bersumber dari kobaran api emosi. Apatah lagi dari doktrin-doktrin para instruktur, yang sama-sama instruktur karbitan.

Di medan dakwah pun kita akan sama-sama melihat dan merasakan, kehadiran para pengklaim kebenaran mutlak di tangannya. Lalu mereka membakar sisi-sisi sensitif dengan doktrin-doktrin yang jauh dari model dakwah baginda Rasul. Beliau berdakwah jelas segmentasinya. Lahan dakwah bermula dari kerabat terdekat, keluarga tercinta, kemudian orang-orang yang menjadi tanggungan. Materi dakwahnya bukan halal-haram, lantas mengkufur-kufurkan. Dakwah beliau dilandasi cinta dan kasih sayang. Menyentuh sisi-sisi kejiwaan manusia yang terdalam. Jiwa ingin diperlakukan manusiawi.

Lalu bagaimana dengan model dakwah yang tidak pernah menanam, tapi ingin ikut memanen? Perjuangan yang sayup terdengar mengkafirkan, namun nyaring memprotes saat jatah hidupnya berkurang? Dakwah yang hanya besar di tataran pemikiran. Namun kosong di tataran akhlak, moralitas, dan tercerabut dari realitas. Dakwah yang meniadakan jihad. Anehnya masih mengklaim jalan hidupnya yang terbaik.

Tugas kita terus berhati-hati! Karena biasanya perjuangan yang hanya memanen tak mau menanam, adalah perjuangan kolonial menancapkan hegemoninya di dunia Islam! Sebaliknya membuat keruh suasana di kalangan Islam sendiri.


Biidznillah 

Senin, 25 November 2013

Pelajaran Baru

Pelajaran baru yang didapat dari masbro Ibrahim Vatih ..

http://www.revorma.com/
Syukron akh :)

Bahagia --- Sebuah Inspirasi kah ?

Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari .. Memanggil taksi dan kemudian naik taksi itu ...

"Selamat Pagi Pak" , ... katanya menyapa sopir taksi terlebih dahulu ..

"Pagi yang cerah bukan ??"
sambungnya dengan setrsenyum .. lalu bersenandung kecil ...
Sang sopir senang dan tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati , ia melajukan Taksinya ...

Sesampainya ditempat tujuan ... pemuda itu membayar dengan selembar uang 20 ribuan, untuk argo yang hampir 15 ribuan ...

"Kembalinya buat bapak saja ... Selamat bekerja Pak" ... Kata pemuda itu dengan senyum ..
"Wah , terima kasih banyak" .. Kata Sopir Taksi dengan penuh Syukur ...

"Wah aku bisa sarapan dulu nih " ...
Pikir Sopir taksi itu ..
Dan dia pun menuju ke sebuah warung makan sederhana.

"Biasa  Pak?" Tanya simbok penjual di warung.
"Iya biasa, nasi sayur .. Tapi .. Pagi ini tambahkan sepotong ayam " .. Jawab Pak Sopir dengan senyum.

Dan ketika membayar nasi, Bapak tersebut menambahkan seribu rupiah ..
"Buat jajan anaknya mbok" begitu kata pak Sopir ...
"Terima kasih ya pak " .. Kata SI mbok penjual nasi ..

Dengan tambahan uang seribu tadi, pagi itu anak si mbok berangkat sekolah dengan senyum lebih lebar ..

Ia bisa membeli 2 roti pagi ini ... Dan membagikannya pada teman temannya di sekolah yang tidak punya bekal.

Begitulah cerita ini bisa berlanjut ..
Bergulir .. Bergulir seperti bola salju ..

Pak sopir bisa lebih bahagia pada hari itu ..
begitu juga keluarga simbok ...
Teman teman si anak simbok ...
keluarga mereka ...
Semua tertular kebahagiaan ...
KEBAHAGIAAN itu sebuah PILIHAN ...
Siapkah KITA menularkan kebahagiaan hari ini ??

Bisa menerima itu adalah berkat ..
Tak bisa menerima itu adalah anugerah ...

Semoga sisa hidup kita bahagia DAN membuat orang lain bahagia dengan keberadaan kita,

Semangat pagi Sahabat yang bijak, Ayo guys selalu berbagi ...
Walaupun itu hanya berbagi senyuman dan rezeki sedikit yang kita punya ...

==========================*****************============================



 -Sj-
untuk inspirasi hari ini

Menyadur dari Joe :)

Sabtu, 09 November 2013

Vendetta travian

Jadi Semangat Nih Buat Template V For Vendetta , Karena Lagi Seru Nih, War antara Giants Fam dan Vendetta Fam di Travian.co.id