Rabu, 14 Desember 2011

MANDIRI

MANDIRI ... yaa mandiri...

Itu bisa bermakna banyak...teramat banyak...

Bisa jadi ada yang menyebut sebagai nama Bank, ATM atau mungkin ada yang mengatakan sikap mandiri dan sebagainya...
Tapi buat ku, seorang saka prayitno putro, seorang mahasiswa yang sampai tulisan ini keluar belum juga lulus kuliah karena banyak hal, nama ‘Mandiri’ sangat erat dan berarti sangat buatku...
Karena , Mandiri ini bersifat ganda buatku...
Pertama, karena dengan ‘keterpaksaan’ keadaan , kala itu, waktu itu, hingga saat ini, saya seakan ter mandiri dengan sendirinya. Ajaran orang tua khususnya ayah yang menekankan bahwa yang terpenting adalah pendidikan, utamanya tentang alokasi dana. Walhasil, segala kekuatan dana keluarga sebagian besar terfokus untuk pendidikan. Jadi untuk urusan SPP, buku dan sebagainya entah dari mana pun uangnya, Bapak pasti memenuhinya. TAPI untuk hal yang lain lain, nanti dulu... !!
Itu terjadi mulai dari aku kelas 5-6 SD sudah dibiasakan begitu. Walhasil, urusan jajan dan sebagainya amaat jarang terpenuhi.. Eskalasi terbesar adalah saat SMA, karena smp ku SMP negeri yang tingkat hedonisme nya yang masih belum  tinggi, lagi pula masih lazim anak smp tahun angkatanku (1999-2002) yang di antar jemput oleh Ortu... beda dengan anak Smp sekarang yang sok sok pakai motor , padahal belum paham benar dengan faktor keselamatan... dan ugal ugalan pula. SMA ku adalah SMA Swasta yang cukup terkenal, baik terkenal prestasinya ataupun terkenal dengan tingkat hedon nya yang besar. Yap, Saya bersekolah di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta atawa Sma MOEHA Jogja...yang terkenal pula dengan Genk nya yang terkenal d Jogja , “RANGER” / Remaja Alim Ning Gelem Rusuh...
Di SMA ku itu, karuan saja, yang masuk hampir 95 % termasuk dalam kategori golongan orang kaya (bukan termasuk saya). Sangat berbeda dengan gaya hidup selama ku hidup selama ini.. maka wajar, saat itu aku mulai banyak meminta uang jajan pada Ortu ku.. Karena waktu itu, saya hanya diberi uang bensin, dan bukan uang jajan. Walhasil kalau ada sisa dalam beli bensin saja saya bisa beli yang diinginkan. Oleh karena itu, mulai terfikir kan bagaimana cara mencari uang sendiri. Yap... seorang anak kecil yang badung kelas 1 sma Moeha mulai mencari cara bagaimana dapat duit.. di awal-awal masa pencarian duit, langsung di tawari untuk jualan Rokok, maklum dulu ibu pedagang rokok, alhasil laku keras di sekolah yang notabene fans Berat Kereta Api alias Nyepur alias Ngebul  
Itu berlangsung cukup lama, hingga akhirnya jualan mug, Pin dan lain lain hingga buku. Era hijrahnya diriku membuat cukup perubahan besar dalam pola berduit. Mulai dekat dengan Guru Agama SMA kala itu, mulai pula berjualan buku islami, kaset islami, peci dan sebagainya, bener2 aneh menurutku kala itu yang belum lama pindah dari dunia error ke dunia rada mending...hhaaa

Masih ingat kala itu, kelas 2 SMA, tahun 2003, berjualan kaset dan buku buku menggunakan alas tikar dan kardus yang berat. Terik matahari benar benar luar biasa kala itu. Masih ingat benar, pas di ajak rekan sesama penjual buku, saat ada Konser Izzatul Islam di UMY. Cuaca dalam kondisi yang sangat amat tak bersahabat, sementara hasil penjualan pun tak banyak...
Benar2 pengalaman yang luar biasa... kemudian di hari lain, ada lagi hal yang sama di UMY dan UNY UNY, males berbarengan dengan kecewa muncul dibenak. Saat itu memang gencar2nya banyak konser Nasyid di Jogja. Tapi kawan terus mengajak, akhirnya ikut juga.
Dan Luar Biasa... hari itu menjadi sebuah turning point buatku dalam memahami bisnis. Hari itu, di UNY saja laba bersih yang kudapat hingga 175 Ribu Rupiah. Untuk kala itu dan ukuran ku yang masih siswa, itu sebuah prestasi... Waaah pikirku. Lanjut dengan acara di UMY di total kala itu labanya bisa 300 ribu lebih. Amazing pikirku...
Dengan bekal semangat itu tadi ku beranikan dengan matur bapak/ibu untuk memakai rumah di Babarsari untuk membuka Toko yang menjual buku buku Muslim, kaset, VCD dan pakaian Muslim, toko baru bernama ‘Na’afi’ pun lahir. Nama yang sama dengan nama adikku bungsu, ‘Destriana Dayinta Na’afi’. Bertahan cukup lama, kurang lebih 2 tahun hingga penghujung kelas 3 SMA. Saat itu aku mendapat pengalaman berat dan berharga sangat tentang “Memberi gaji pada karyawan” yang saat itu ada satu orang. Benar-benar berat untuk ku yang saat itu masih SMA, kadang masih ngah ngoh dalam beberapa kebijakan kecil. Hmmm... pendewasaan tentang arti tanggung jawab dimulai dari sana.
SMA pun telah tamat, dan alhamdulillah tawaran masuk tanpa test pun datang dari UPN dan UMY dengan predikat ranking 3 atas seluruh calon Mahasiswa. Lalu nyoba ikutan UM UGM, dan lolos alhamdulillah dengan ijinNya. Kemudian bapak n ibu pun mengontrakkan Rumah di Babarsari untuk membayar biaya di UGM yang kala itu masih sekitaran 5 juta yang terasa amat beratt. Terus bergulir...waktu kian pergi, dan nilai kemandirian yang diajarkan keluarga pun msaih melekat. “Kalau mau beli sesuatu, ya beli sendiri” masih terngiang... Akhirnya mencoba melamar tentor di Primagama pada smester 4 kuliah, alhamdulillah keterima. Lalu dengan modal itu, mutar muter jogja mengajar mata pelajaran Sejarah dan Sosiologi untuk SMA dan Sejarah untuk SMP dan SMA. Akhirnya kesampaian juga untuk membeli HP sendiri, tas, sepatu dan terutama Kesukaanku “Komik” hha...

Akhir smester 7, ada sebuah lowongan untuk membantu mengelola Game Net. Waktu pun menjadi ganjil dan berubah, siang jadi malam, malam jadi siang. Karena kuliah sudah selesai teori, sehingga jam 22.00-4 pagi untuk bekerja dan siangnya untuk tidur. Sorenya untuk ngajar dan privat. Begitu terus seolah seperti robot hidupku. Namun hingga sat itu, tingkat prosentase meminta uang pada bapak menjadi terus berkurang. Kemudian, sekitar 2 tahun lalu tepatnya, Bapak mendirikan Fotocopy yang di beri nama ‘mandiri’ , filosofi nya memang sangat psikis jawa. Karena waktu itu, kehidupan keluarga kami susah dan harus menguliahkan seorang anak, dan menyekolahkan SMA seorang anak lagi, maka cukup berat beban kala itu dan banyak keluarga dan saudara lain yang menyibir. Great !! menyibir kataku...hmm
Dari situ mulai banyak belajar dari bapak tentang manajemen “Mini Perusahaan’’ kalau boleh dibilang. Dan tentu yang lebih susah adalah MeManajemen Karyawan. Sepati dua pati jatuh juga dalam menyeleksi karyawan di awal awal berdiri. Luar biasa benar kendala di awal kala itu. Kejujuran tenaga tenaga yang belum dapat digadaikan dengan kepercayaan kami menjadi menu utama. Belum lagi berbagai fitnah yang bermunculan yang ditujukan pada bapak, seperti kata kata “Wah pantes, pak ***** ra tau kethok, ra tau bali wong pegawaine ayu..” dan sebagainya. Memang kala itu pegawai di Fotocopy dua orang perempuan dan karena itu sampai saat ini Bapak tidak mempekerjakan perempuan di tempat usahanya. Dari situ aku banyak membantu baik pengelolaan maupun tender proyek karena memang dekat dengan beberapa kampus, seperti ‘Unriyo (respati)’ UII Ekonomi, UPN Veteran, Univ Proklamasi 45, dan Akindo yang berlokasi di kawasan babarsari dan Condong catur dan khususnya dari tempatku kerja, primagama..haha..

Hidup pun terus berlanjut, kehidupan kami 2 tahun ini mulai membaik, belajar dengan bapak tentang pengelolaan tempat usaha khususnya Fotocopy membuat ku banyak memiliki tambahan ilmu yang tak ku peroleh di bangku Kuliah. Hingga akhirnya, Mandiri fotocopy kami dapat mendapatkan rata rata Omset Rp.1 Juta per hari..Dari situ mulai sadar, bahwa tak selamanya aku berada di bawah ketiak orang tua. Akhirnya mulai berfikir untuk sambil ber bisnis sendiri, mulai dengan bisnis Kirim Buku import ke Sahabat Sahabatku di kalimantan dan Sumatera hingga ber puluh kardus kardus nilai bobot bisnis per minggu nya. Hasilnya pun lumayan besar, hingga mendapatkan Job pelatihan dari SMA untuk membina KIR dan dapat digunakan untuk modal berikutnya, hingga Usaha Pernak Pernik khas jogja, bros Khas lambang Kerajaan Mataram di Jogja, gantungan Kunci Khas Jogja serta andalannya adalah Topi Berbordir ‘Lambang Kraton Ngayogyakarta’ yang telah menembus Pulau Sumatera, Kalimantan Timur dan Kawan di Sulawesi.  
“Itulah Nikmatnya Silaturahmi dan Link”    sobat.
Kemudian dari hasil jerih payah yang entah berantah, ketika ada informasi mau di oper kontraknya Laundy di kawasan Kampus UNY dengan harga cukup murah (menurutku), langsung saja ku sambar kesempatan itu. Dan laundry bernama ‘Arofah’ pun berdiri di karangmalang UNY. Alloh memang Maha Kuasa, kemudian ada Mesin yang rusak dan kemudian kebetulan diperbaiki oleh Bapak bapak Teknisi yang mampu membuat Alat seperti AC yang memiliki fungsi berbeda. Yakni membuat Udara sekitar menjadi O2/oksigen dan membunuh kuman penyakit karena mengandung Laser khusus di dalam alat itu. Deal bisnis pun semakin jadi, untuk berusaha memasarkan dalam mass production, ke Rumah Sakit, atau kantor2 ellite dengan harga fantastis. Karena memang hanya ada di beberapa negara saja alat tersebut seperti di USA dan Jepang. Namun karena masalah dana, harus lebih bersabar dalam hal itu. Tak lupa pula ada jalinan kerjasama dengan sahabat baik untuk mempromosikan ‘Freon AC’ dan aku ambil bagian dalam marketingnya. 10 Persen untuk setiaP Unit dan PK AC, cukup untuk ku yang masih bujang . Belum lagi tawaran untuk memasarkan kambing Kurban tiap Tahun pun benar2 lumayan. Untuk tiap kambing di beri 250 ribu dan waktu Tahun lalu berhasil menjualkan 13 Ekor kambing, dan sangat mudah, karena ku tawarkan pada adik adik Organisasi yang akan menyembelih kambing :D. Bertepatan dengan hal hal baik itu, ada kabar dari Bapak bahwa Laundry yang mengontrak di rumah Babarsari sudah mau habis kontraknya, langsung pula ku hubungi sahabat baikku hingga kini, siapa tahu ada yang mau ber Investasi di jasa laundry dekat kampus ini. Dan dengan penuh dag dig dug, buka lah “Mandiri Laundrynya Mahasiswa” di kawasan Babarsari. Ada mandiri Fotocopy ada Mandiri laundry..
Kedua, Sebuah Spirit baru telah terbenam dalam hati, Sebuah epilog Azzam telah terukir, nama basis awal untuk melangkah lebih maju di beri nama sama dengan tekad seorang peemuda yang nekad untuk bisa hidup lebih Mandiri...




*-*-* Rabu 20.30 , 14 Des 2011 @ Mandiri Laundry.. *-*-* Just For Share Utk Sahabat Semua *-*-*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak mu ...