Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip
Erdogan akan berkunjung ke Gaza, dalam waktu dekat. Kunjungan yang akan
meningkatkan legitimasi bagi pemerintah Hamas itu dinilai sebagai
tamparan bagi negara-negara Arab. Pasalnya, selama ini dukungan
negara-negara Arab terhadap Palestina melemah.
"Ini adalah tamparan ke wajah (Arab)," kata Ehud Yaari dari The Washington Institute, seperti dikutip The New York Times, Jumat (2/11).
Di sisi lain, kunjungan Erdogan ke Gaza itu beresiko memperdalam pertikaian Ankara dan Tel Aviv pascaserangan Angkatan Laut Israel dikapal Mavi Marmara 2010 lalu.
Mantan pejabat diplomatik Israel, Alon Liel mengatakan, kunjungan Erdogan ke Gaza adalah manuver seimbang keberpihakan Turki pada Palestina. Menurut Liel, walaupun Erdogan adalah pemimpin dari negara sekuler, tetapi pemimpin utama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu merasa akrab dengan Hamas. Kedekatan itu jelas dia bersifat keagamanaan.
Mantan Juru Bicara otoritas Palestina Ghassan Khatib mengatakan, memberikan dukungan terhadap Hamas juga harus dipahami sebagai upaya membantu Palestina keluar dari tekanan yang melilit negara tersebut.
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas menghendaki semua kunjungan dan bantuan ke Palestina melalui pihaknya, termasuk langkah Qatar sebelum ini.
“Kami menentang semua kunjungan,” kata Abbas disiarkan Channel 2 Israel. “Jika mereka ingin membantu Gaza, mereka harus datang melalui otoritas, melalui otoritas hukum.” [IK/Rpb/NYT]
"Ini adalah tamparan ke wajah (Arab)," kata Ehud Yaari dari The Washington Institute, seperti dikutip The New York Times, Jumat (2/11).
Di sisi lain, kunjungan Erdogan ke Gaza itu beresiko memperdalam pertikaian Ankara dan Tel Aviv pascaserangan Angkatan Laut Israel dikapal Mavi Marmara 2010 lalu.
Mantan pejabat diplomatik Israel, Alon Liel mengatakan, kunjungan Erdogan ke Gaza adalah manuver seimbang keberpihakan Turki pada Palestina. Menurut Liel, walaupun Erdogan adalah pemimpin dari negara sekuler, tetapi pemimpin utama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu merasa akrab dengan Hamas. Kedekatan itu jelas dia bersifat keagamanaan.
Mantan Juru Bicara otoritas Palestina Ghassan Khatib mengatakan, memberikan dukungan terhadap Hamas juga harus dipahami sebagai upaya membantu Palestina keluar dari tekanan yang melilit negara tersebut.
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas menghendaki semua kunjungan dan bantuan ke Palestina melalui pihaknya, termasuk langkah Qatar sebelum ini.
“Kami menentang semua kunjungan,” kata Abbas disiarkan Channel 2 Israel. “Jika mereka ingin membantu Gaza, mereka harus datang melalui otoritas, melalui otoritas hukum.” [IK/Rpb/NYT]
Source : http://www.bersamadakwah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak mu ...